Shalat Witir Yang Benar
Bagaimana melaksanakan shalat witir yang benar ? Berikut ini blog Fiqih menyajikan beberapa hadits yang berkenaan dengan shalat sunat witir.

Hukum shalat witir
Hukum shalat witir yakni sunat, menyerupai yang dikemukakan dalam hadits di bawah ini.

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ ضَمْرَةَ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ الْوِتْرُ لَيْسَ بِحَتْمٍ كَصَلَاتِكُمْ الْمَكْتُوبَةِ وَلَكِنْ سَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ فَأَوْتِرُوا يَا أَهْلَ الْقُرْآنِ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ ابْنِ عُمَرَ وَابْنِ مَسْعُودٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عَلِيٍّ حَدِيثٌ حَسَنٌ


Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, sudah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 'Ayyas, sudah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari 'Ashim bin Dlamrah dari Ali dia berkata, shalat witir tidaklah wajib sebagaimana shalat wajib kalian, akan tetapi ia ialah sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan dia juga berkata, bahwasanya Allah yakni witir (ganjil) dan menyukai dengan sesuatu yang ganjil, maka berwitirlah kalian wahai para andal Qur'an. (perawi) berkata, dan dalam potongan ini (ada juga riwayat -pent.) dari Ibnu Umar, Ibnu Mas'ud dan Ibnu 'Abbas. Abu Isa berkata, hadits Ali yakni hadits hasan.
(Sunan Tirmidzi : 415)



Jumlah rakaat shalat witir
Untuk persoalan jumlah rakaat shalat witir, kita boleh melaksanakannya sesuai dengan kemampuan kita. Bisa 1, 3, 5, 7, 9 dan 11 rakaat.

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ زِيَادٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى وَالْوِتْرُ رَكْعَةٌ وَاحِدَةٌ


Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata; sudah menceritakan kepada kami Khalid bin Ziyad dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat, dan shalat witir itu satu rakaat'."
(Sunan Nasai : 1675)

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْحَارِثِ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِثَلَاثٍ يَقْرَأُ فِيهِنَّ بِتِسْعِ سُوَرٍ مِنْ الْمُفَصَّلِ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بِثَلَاثِ سُوَرٍ آخِرُهُنَّ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ وَعَائِشَةَ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَأَبِي أَيُّوبَ وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ وَيُرْوَى أَيْضًا عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَكَذَا رَوَى بَعْضُهُمْ فَلَمْ يَذْكُرُوا فِيهِ عَنْ أُبَيٍّ وَذَكَرَ بَعْضُهُمْ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ أُبَيٍّ قَالَ أَبُو عِيسَى وَقَدْ ذَهَبَ قَوْمٌ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ إِلَى هَذَا وَرَأَوْا أَنْ يُوتِرَ الرَّجُلُ بِثَلَاثٍ قَالَ سُفْيَانُ إِنْ شِئْتَ أَوْتَرْتَ بِخَمْسٍ وَإِنْ شِئْتَ أَوْتَرْتَ بِثَلَاثٍ وَإِنْ شِئْتَ أَوْتَرْتَ بِرَكْعَةٍ قَالَ سُفْيَانُ وَالَّذِي أَسْتَحِبُّ أَنْ أُوتِرَ بِثَلَاثِ رَكَعَاتٍ وَهُوَ قَوْلُ ابْنِ الْمُبَارَكِ وَأَهْلِ الْكُوفَةِ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ يَعْقُوبَ الطَّالَقَانِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ قَالَ كَانُوا يُوتِرُونَ بِخَمْسٍ وَبِثَلَاثٍ وَبِرَكْعَةٍ وَيَرَوْنَ كُلَّ ذَلِكَ حَسَنًا


Telah menceritakan kepada kami Hannad, sudah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 'Ayyasy dari Abu Ishaq dari Al Harits dari Ali dia berkata, bahwa Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam shalat witir sebanyak tiga raka'at, ia membaca sembilan surat dengan disambung, dalam satu raka'at ia membaca tiga surat sekaligus, dan diraka'at terakhir ia membaca QUL HUWALLAHU AHAD. (perawi) berkata, dalam potongan ini (ada juga riwayat -pent) dari Imaran bin Hushain, 'Aisyah, Ibnu Abbas, Abu Ayyub, Abdurrahman bin Abza dari Ubay bin Ka'ab. Diriwayatkan pula dari Abdurrahman bin Abza dari Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam. Ini menyerupai yang diriwayatkan sebagian dari mereka dengan tidak sebut dari Ubay, dan sebagian yang lain sebut dari Abdurrahman bin Abza dari Ubay. Abu Isa berkata, para ulama dari kalangan teman bersahabat Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam dan yang lainnya beropini dengan hadits ini yaitu hendaknya seseorang mengerjakan shalat witir sebanyak tiga raka'at. Sufyan berkata, kalau engkau berkehendak boleh mengerjakan witir sebanyak lima raka'at, tiga raka'at dan kalau mau, engkau bisa mengerjakan cuma spesialuntuk satu raka'at. Sufyan berkata, dan saya menganjurkan untuk mengerjakan shalat witir sebanyak tiga raka'at, ini yakni perkataan Ibnu Mubarak dan penduduk Kufah. Telah menceritakan kepada kami sa'id bin Ya'qub At Thalaqani sudah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Hisyam dari Muhammad bin Sirin dia berkata, mereka mengerjakan shalat witir sebanyak lima raka'at, tiga raka'at bahkan satu raka'at, dan mereka menganggap tiruananya baik.
(Sunan Tirmidzi : 422)

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ الْكَوْسَجُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَتْ صَلَاةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ اللَّيْلِ ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُوتِرُ مِنْ ذَلِكَ بِخَمْسٍ لَا يَجْلِسُ فِي شَيْءٍ مِنْهُنَّ إِلَّا فِي آخِرِهِنَّ فَإِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عَائِشَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رَأَى بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ الْوِتْرَ بِخَمْسٍ وَقَالُوا لَا يَجْلِسُ فِي شَيْءٍ مِنْهُنَّ إِلَّا فِي آخِرِهِنَّ قَالَ أَبُو عِيسَى وَسَأَلْتُ أَبَا مُصْعَبٍ الْمَدِينِيَّ عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِالتِّسْعِ وَالسَّبْعِ قُلْتُ كَيْفَ يُوتِرُ بِالتِّسْعِ وَالسَّبْعِ قَالَ يُصَلِّي مَثْنَى مَثْنَى وَيُسَلِّمُ وَيُوتِرُ بِوَاحِدَةٍ


Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur Al Kausaj, sudah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair, sudah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari 'Aisyah dia berkata, bahwa shalat malamnya Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam sebanyak tiga belas raka'at termasuk witir sebanyak lima raka'at, ia tidak duduk kecuali diakhir raka'atnya, kalau seorang mu'adzin mengumandangkan adzan, ia melanjutkan shalat dua raka'at dengan enteng. (perawi) berkata, dalam potongan ini (ada juga riwayat -pent) dari Abu Ayub. Abu Isa berkata, haditsnya 'Aisyah yakni hadits hasan shahih, sebagian ulama sudah meriwayatkan dari para teman bersahabat Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam dan yang lainnya bahwa ia mengerjakan shalat witir sebanyak lima raka'at, mereka berkata, ia tidak duduk kecuali sehabis raka'at yang terakhir. Ani Isa berkata, saya bertanya kepada Abu Mush'ab Al Madini terkena hadits ini bahwa Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan witir sebanyak sembilan dan tujuh raka'at. Saya bertanya, bagaiman ia mengerjakan shalat witir sebanyak sembilan dan tujuh raka'at? Dia menjawaban, ia shalat dua raka'at-dua raka'at, kemudian ia salam dan witir satu raka'at.
(Sunan Tirmidzi : 421)

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ الْجَزَّارِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً فَلَمَّا كَبِرَ وَضَعُفَ أَوْتَرَ بِسَبْعٍ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَائِشَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أُمِّ سَلَمَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ وَقَدْ رُوِيَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَتْرُ بِثَلَاثَ عَشْرَةَ وَإِحْدَى عَشْرَةَ وَتِسْعٍ وَسَبْعٍ وَخَمْسٍ وَثَلَاثٍ وَوَاحِدَةٍ قَالَ إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ مَعْنَى مَا رُوِيَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوتِرُ بِثَلَاثَ عَشْرَةَ قَالَ إِنَّمَا مَعْنَاهُ أَنَّهُ كَانَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً مَعَ الْوِتْرِ فَنُسِبَتْ صَلَاةُ اللَّيْلِ إِلَى الْوِتْرِ وَرَوَى فِي ذَلِكَ حَدِيثًا عَنْ عَائِشَةَ وَاحْتَجَّ بِمَا رُوِيَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ أَوْتِرُوا يَا أَهْلَ الْقُرْآنِ قَالَ إِنَّمَا عَنَى بِهِ قِيَامَ اللَّيْلِ يَقُولُ إِنَّمَا قِيَامُ اللَّيْلِ عَلَى أَصْحَابِ الْقُرْآنِ


Telah menceritakan kepada kami Hannad, sudah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Amru bin Murrah dari Yahya bin Jazzar dari Ummu Salamah dia berkata, Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat witir tiga belas raka'at, namun tatkala ia lanjut usia dan semakin lemah ia berwitir tujuh raka'at. (perawi) berkata, dalam potongan ini (ada juga riwayat -pent) dari A'isyah. Abu Isa berkata, hadits Ummu Salamah yakni hadits hasan, bahwa sudah diriwayatkan dari Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam bahwa shalat witir sebanyak tiga belas raka'at, sebelas raka'at, sembilan raka'at, tujuh raka'at, lima raka'at, tiga raka'at dan satu raka'at. Ishaq bin Ibrihim berkata, maksud hadits yang sudah diriwayatkan bahwa Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat witir sebanyak tiga belas raka'at, dia menyampaikan bahwa maksudnya yakni Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam shalat malam tiga belas raka'at bersama witir, maka shalat malam dinisbatkan kepada shalat witir, dalam hal itu sudah diriwayatkan sebuah hadits dari A'isyah dengan berdalikan hadits yang diriwayatkan dari Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam bahwa ia bersabda: "lakukanlah witir wahai andal Al Qur'an!" Ishaq berkata, bahwa maksudnya yakni shalat malam, dia menyampaikan bahwa shalat malam bagi andal Al Qur'an.
(Sunan Tirmidzi : 420)


أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ حُسَيْنٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْتِرْ بِخَمْسٍ فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَبِثَلَاثٍ فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَبِوَاحِدَةٍ فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَأَوْمِ إِيمَاءً أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ


Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun sudah menceritakan kepada kami Sufyan bin Husain dari Az Zuhri dari 'Atha` bin Yazid Al Laitsi dari Abu Ayyub Al Anshari ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Lakukan shalat Witir dengan lima rakaat, apabila engkau tidak bisa maka dengan tiga rakaat, dan apabila engkau tidak bisa maka dengan satu rakaat, dan apabila engkau tidak bisa maka lakukan dengan memdiberi isyarat." Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Al Auza'i dari Az Zuhri dari 'Atha` bin Yazid Al Laits dari Abu Ayyub Al Anshari dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyerupai itu."
(Sunan Darimi : 1536)


Waktu melaksanakan shalat witir

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ حَدَّثَنِي مُسْلِمٌ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُلَّ اللَّيْلِ أَوْتَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَانْتَهَى وِتْرُهُ إِلَى السَّحَرِ


Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh berkata, sudah menceritakan kepada kami Bapakku berkata, sudah menceritakan kepada kami Al A'masy berkata, sudah menceritakan kepadaku Muslim dari Masyruq dari 'Aisyah ia berkata, "Sepanjang malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat witir dan berhenti pada waktu sahur."
(Shahih Bukhari : 941)

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ الْمَعْنَى قَالَا حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رَاشِدٍ الزَّوْفِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُرَّةَ الزَّوْفِيِّ عَنْ خَارِجَةَ بْنِ حُذَافَةَ قَالَ أَبُو الْوَلِيدِ الْعَدَوِيُّ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَمَدَّكُمْ بِصَلَاةٍ وَهِيَ خَيْرٌ لَكُمْ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ وَهِيَ الْوِتْرُ فَجَعَلَهَا لَكُمْ فِيمَا بَيْنَ الْعِشَاءِ إِلَى طُلُوعِ الْفَجْرِ


Telah menceritakan kepada Kami Abul Walid Ath Thayalisi dan Qutaibah bin Sa'id secara makna, mereka mengatakan; sudah menceritakan kepada Kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abdullah bin Rasyid Az Zaufi dari Abdullah bin Abu Murrah Az Zaufi dari Kharijah bin Hudzafah, Abu Al Walid Al Adawi berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam keluar menemui Kami dan berkata: "Sesungguhnya Allah sudah mewajibkan bagi kalian sebuah shalat yang dia lebih baik bagi kalian dari pada unta merah, yaitu shalat witir, dan sudah menjadikannya berada diantara shalat Isya hingga terbit fajar."
(Sunan Abu Daud : 1208)


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا


Telah menceritakan kepada Kami Ahmad bin Hanbal sudah menceritakan kepada Kami Yahya dari 'Ubaidullah sudah menceritakan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ia bersabda: "Jadikan shalat terakhir kalian yakni shalat witir."
(Sunan Abu Daud : 1226)


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا أَبُو حَصِينٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ وَثَّابٍ عَنْ مَسْرُوقٍ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ عَنْ وِتْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ مِنْ كُلِّ اللَّيْلِ قَدْ أَوْتَرَ أَوَّلَهُ وَأَوْسَطَهُ وَآخِرَهُ فَانْتَهَى وِتْرُهُ حِينَ مَاتَ إِلَى السَّحَرِ قَالَ أَبُو عِيسَى أَبُو حَصِينٍ اسْمُهُ عُثْمَانُ بْنُ عَاصِمٍ الْأَسَدِيُّ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَلِيٍّ وَجَابِرٍ وَأَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ وَأَبِي قَتَادَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عَائِشَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَهُوَ الَّذِي اخْتَارَهُ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ الْوِتْرُ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ


Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani' sudah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin 'Ayasy sudah menceritakan kepada kami Abu Hashin dari Yahya bin Watsab dari Masruq bahwa dia bertanya kepada 'Aisyah terkena shalat witirnya Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam, maka dia menjawaban, terkadang ia melaksanakan shalat witir dipertama malam, ditengah malam dan terkadang diakhir malam, dan menjelang wafatnya ia mengerjakan shalat witir hingga menjelang fajar, Abu Isa berkata, Abu Hashin namanya yakni 'Utsman bin 'Ashim Al Asadi, (perawi) berkata, dalam potongan ini (ada juga riwayat -pent) dari Ali, Jabir, Abu Mas'ud Al Anshari dan Abu Qatadah. Abu Isa berkata, haditsnya 'Aisyah yakni hadits hasan shahih, dan ia ialah riwayat yang dipilih oleh sebagian andal ilmu yaitu melaksanakan shalat witir diakhir malam.
(Sunan Tirmidzi : 419)


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا بْنِ أَبِي زَائِدَةَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَادِرُوا الصُّبْحَ بِالْوِتْرِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ


Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani', sudah menceritakan kepada kami Yahya bin Zakariya bin Abu Zaidah, sudah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasannya Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bersegeralah kalian melaksanakan shalat witir menjelang shubuh." Abu Isa berkata, ini yakni hadits hasan shahih.
(Sunan Tirmidzi : 429)


Surat pada shalat witir

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْوِتْرِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ فِي رَكْعَةٍ رَكْعَةٍ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَلِيٍّ وَعَائِشَةَ وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ وَيُرْوَى عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو عِيسَى وَقَدْ رُوِيَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَرَأَ فِي الْوِتْرِ فِي الرَّكْعَةِ الثَّالِثَةِ بِالْمُعَوِّذَتَيْنِ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَالَّذِي اخْتَارَهُ أَكْثَرُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَنْ بَعْدَهُمْ أَنْ يَقْرَأَ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْ ذَلِكَ بِسُورَةٍ


Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr, sudah mengabarkan kepada kami Syarik dari Abu Ishaq dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dia berkata, yakni Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam dalam shalat witirnya membaca SABBIHISMA RABBIKAL A'LA dan QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN dan QUL HUWALLAHU AHAD dalam setiap raka'atnya. Dalam potongan ini (ada juga riwayat -pent) dari Ali, 'Aisyah dan Abdurrahman bin Abza dari Ubay bin Ka'ab. Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Abza dari Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam. Abu Isa berkata, sudah diriwayatkan dari Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam bahwa diraka'at ketiga dalam shalat witir ia membaca QUL HUWALLAHU AHAD. Dan (hadits) yang dipilih oleh kebanyakan ulama dari kalangan para teman bersahabat Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang sesudahnya yakni membaca SABBIHISMA RABBIKAL A'LA dan QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN dan QUL HUWALLAHU AHAD disetiap raka'at dari surat tersebut.
(Sunan Tirmidzi : 424)


Pentingnya shalat sunat witir
Saking pentingnya shalat witir, Rasulullah selalu membangunkan keluarganya untuk melaksanakan shalat witir serta selalu mengerjakannya di manapun ia berada, walaupun sedang dalam bepergian.


حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَأَنَا رَاقِدَةٌ مُعْتَرِضَةً عَلَى فِرَاشِهِ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يُوتِرَ أَيْقَظَنِي فَأَوْتَرْتُ


Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, sudah menceritakan kepada kami Yahya berkata, sudah menceritakan kepada kami Hisyam berkata, sudah menceritakan kepadaku Bapakku dari 'Aisyah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri shalat malam sedangkan saya berbaring membentang di atas tikarnya. Apabila akan melaksanakan shalat witir, ia membangunkan saya hingga saya pun mengerjakan shalat witir."
(Shahih Bukhari : 942)


حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ أَسِيرُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بِطَرِيقِ مَكَّةَ فَقَالَ سَعِيدٌ فَلَمَّا خَشِيتُ الصُّبْحَ نَزَلْتُ فَأَوْتَرْتُ ثُمَّ لَحِقْتُهُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ أَيْنَ كُنْتَ فَقُلْتُ خَشِيتُ الصُّبْحَ فَنَزَلْتُ فَأَوْتَرْتُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ أَلَيْسَ لَكَ فِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِسْوَةٌ حَسَنَةٌ فَقُلْتُ بَلَى وَاللَّهِ قَالَ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوتِرُ عَلَى الْبَعِيرِ


Telah menceritakan kepada kami Isma'il berkata, sudah menceritakan kepadaku Malik dari Abu Bakar bin 'Umar bin 'Abdurrahman bin 'Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab dari Sa'd bin Yasar bahwa dia berkata, "Aku bersama 'Abdullah bin 'Umar pernah berjalan di jalanan kota Makkah. Sa'id berkata, "Ketika saya khawatir akan (masuknya waktu) Shubuh, maka saya pun singgah dan melaksanakan shalat witir. Kemudian saya menyusulnya, maka Abdullah bin Umar pun bertanya, "Dari mana saja engkau?" Aku menjawaban, "Tadi saya khawatir akan (masuknya waktu) Shubuh, maka saya singgah dan melaksanakan shalat witir." 'Abdullah bin 'Umar berkata, "Bukankah engkau sudah mempunyai suri tauladan yang baik pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Aku menjawaban, "Ya. Demi Allah." Abdullah bin Umar berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat witir di atas untanya."
(Shahih Bukhari : 944)


حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ الطَّالْقَانِيُّ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْعَتَكِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْوِتْرُ حَقٌّ فَمَنْ لَمْ يُوتِرْ فَلَيْسَ مِنَّا الْوِتْرُ حَقٌّ فَمَنْ لَمْ يُوتِرْ فَلَيْسَ مِنَّا الْوِتْرُ حَقٌّ فَمَنْ لَمْ يُوتِرْ فَلَيْسَ مِنَّا


Telah menceritakan kepada Kami Ibnu Al Mutsanna, sudah menceritakan kepada Kami Abu Ishaq Ath Thaqani, sudah menceritakan kepada Kami Al Fadhl bin Musa dari 'Ubaidullah bin Abdullah Al 'Ataki dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, ia berkata; saya mendengar Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat witir yakni sebuah hak, barang siapa yang tidak melaksanakan shalat witir maka ia bukan dari golongan Kami, shalat witir yakni sebuah hak, barang siapa yang tidak melaksanakan shalat witir maka bukan dari golongan Kami, shalat witir yakni sebuah hak, barang siapa yang tidak melaksanakan shalat witir, barang siapa yang tidak melaksanakan shalat witir maka bukan dari golongan Kami."
(Sunan Abu Daud : 1209)


Mengqadha shalat witir
Ada sebuah riwayat, teman bersahabat melaksanakan shalat witir sehabis adzan subuh tiba, alasannya yakni ia kepulasan belum melaksanakan shalat witir. melaluiataubersamaini demikian shalat witir sehabis adzan subuh, atau tepatnya qadha shalat witir, boleh dilakukan kalau keadaannya menyerupai itu.

أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عِديٍّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْتَشِرِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ كَانَ فِي مَسْجِدِ عَمْرِو بْنِ شُرَحْبِيلَ فَأُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَجَعَلُوا يَنْتَظِرُونَهُ فَجَاءَ فَقَالَ إِنِّي كُنْتُ أُوتِرُ قَالَ وَسُئِلَ عَبْدُ اللَّهِ هَلْ بَعْدَ الْأَذَانِ وِتْرٌ قَالَ نَعَمْ وَبَعْدَ الْإِقَامَةِ وَحَدَّثَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ نَامَ عَنْ الصَّلَاةِ حَتَّى طَلَعَتْ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى


Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hakim dia berkata; sudah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Syu'bah dari Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir dari Bapaknya bahwa dia pernah berada di masjid Amru bin Syurahbil, kemudian dikumandangkanlah adzan untuk shalat, maka mereka pun menunggunya (Abdullah). Kemudian dia hadir dan berkatas "Aku tadi sedang shalat witir." la (Muntasyir) berkata; 'Abdullah pun ditanya; 'Apakah ada shalat witir sehabis adzan? ' la menjawaban; `Ya, ada. Juga sehabis iqamah'. Kemudian ia memberikan hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ia pernah terpulas dari shalat (Subuh) hingga matahari terbit, kemudian ia mengerjakan shalat."
(Sunan Nasai : 1667)


Doa sehabis shalat sunat witir 

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عُبَيْدَةَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ طَلْحَةَ الْأَيَامِيِّ عَنْ ذَرٍّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ فِي الْوِتْرِ قَالَ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ


Telah menceritakan kepada Kami Utsman bin Abu Syaibah, sudah menceritakan kepada Kami Muhammad bin Abu 'Ubaidah, sudah menceritakan kepada Kami ayahku dari Al A'masy dari Thalhah Al Ayami dari Dzar dari Sa'id? bin Abdurrahman bin Abza dari ayahnya dari Ubai bin Ka'b, ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam apabila sudah melaksanakan salam dalam shalat witir ia mengucapkan: "SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS" (Maha suci Raja Yang Maha Suci).
(Sunan Abu Daud : 1218)

LihatTutupKomentar