Sholat Dhuha Berapa Rakaat ?
Jumlah Rakaat Shalat Dhuha
Jumlah rakaat shalat dhuha minimal 2 rakaat, sedangkan jumlah terbaiknya ialah 8 rakaat. Berikut ini dalil-dalil ihwal jumlah rakaat shalat dhuha.

Hadits dari Abi Hurairah

اَوْصَانِيْ خَلِيْلِيْ صَلَّى الَّلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصِيَامِ ثَلَاثَةِ اَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ


وَرَكْعَتَيِ الضٌّحَى وَاَنْ اُوتِرَ قَبْلَ اَنْ اَرْقُدَ

 
 
"Telah  mempersembahkan wasiat Rosul SAW  kepadaku dengan puasa tiga hari dari tiap bulan, 2 rakaat shalat dluha dan shalat witir sebelum pulas"


Disunatkan pengerjaanya sedikit demi sedikit 2 rakaat-2 rakaat, walaupun secara aturan fiqih, diperbolehkan melakukannya 8 rakaat sekaligus dengan satu salam.

Surat Yang Dibaca
Bacaan surat Al Alquran setelah pembacaan Al Fatihah bebas apa saja sehapalnya kita, namun para ulama menganjurkan sebagai diberikut :

Pada 2 rakaat yang pertama, surat yang dibaca ialah Surat As Syams dan Surat Al Kafirun. Pada 2 rakaat yang ke dua, surat yang dibaca ialah Surat Ad Dluha dan Al Ikhlas. Pada rakaat-rakaat selanjutnya, surat yang dibaca ialah Surat Al Kafirun dan Al Ikhlas.

Waktu Shalat Dhuha
Batasan waktu untuk shalat dluha yakni dari mulai naiknya matahari pagi hingga sebelum tibanya waktu dzuhur (antara pukul 07.00-12.00 BBWI), namun waktu yang utama pelaksanaanya setelah habis ¼ waktu siang yang pertama yakni sekitar jam 9.

Doa Sesudah Shalat Dhuha
Doa yang dibaca setelah Shalat dluha ialah :

dalil ihwal jumlah rakaat shalat dhuha Sholat Dhuha Berapa Rakaat ?
“Wahai Tuhanku, bantu-membantu waktu dhuha ialah waktu dhuha-Mu, keagungan ialah keagunan-Mu, keindahan ialah keindahan-Mu, kekuatan ialah kekuatan-Mu, penjagaan ialah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar gampangkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), hadirkanlah padaku apa yang Engkau hadirkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.


Sumber Referensi
  • Nihayatu Zain, Abi Abdil Mu’thi Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi
  • Riyaadlus Sholihin, Syaikh Islam Muhyiddin Abi Zakaria Yahya bin Syarif Nawawi Halaman 467-468

LihatTutupKomentar