Bacaan Tahiyat Awal Dan Selesai Dalam Sholat
Tahiyat punya arti sama dengan tasyahud, jadi kalau ada yang menyampaikan tahiyat pertama, maka itu sama saja dengan tasyahud pertama. Dan kali ini Saya akan menuliskan bacaan tahiyat pertama dan tamat dalam sholat sebagai penggalan dari bacaan sholat.

Perlu diketahui bahwa ada perbedaan antara tahiyat pertama dan tahiyat akhir, baik dari segi bacaan maupun aturan pelaksanaanya. Yang menjadi rukun sholat ialah tahiyat tamat atau tasyahud akhir, artinya tidak jadi sholatnya jikalau kita tidak melaksanakan tahiyat akhir. Tahiyat tamat dilakukan pada rakaat terakhir setelah sujud ke 2 sebelum salam.

Sedangkan tahiyat pertama tidak termasuk rukun sholat, artinya jikalau seseorang sholat tanpa menyertai tahiyat pertama, maka sholatnya tetap jadi, namun tidak menerima pahala sholat yang sempurna. Hukum melaksanakan tahiyat pertama ialah sunat ab'adl, berdasarkan mazhab Imam syafi'i. Artinya jikalau tahiyat pertama ini ditinggalkan, maka tetap jadi sholatnya, spesialuntuk saja dianjurkan melaksanakan sujud sahwi nanti sebelum salam.

Bacaan tahiyat pertama ialah sebagai diberikut :


اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 


ATTAHIYYAATUL MUBAAROKAATUSH SHOLAWAATUTH THOYYIBAATULILLAAH. ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH. ASSALAAMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBAADIL-LAAHISH-SHOOLIHIIN. ASYHADU ALAA ILAAHA ILLALLOOH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLOOH. ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.

Segala penghormatan, keberkahan, curahan rohmat, kebaikan ialah untuk Allah. Kesejahteraan atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatan-Nya. Kesejahteraan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan saya bersaksi sesungguhnya Muhammad itu ialah pesuruh Allah. Ya Tuhan kami, diberilah curahan rohmat  atas Nabi Muhammad.

Bacaan tahiyat akhir ialah sebagai diberikut :


اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

ATTAHIYYAATUL MUBAAROKAATUSH SHOLAWAATUTH THOYYIBAATULILLAAH. ASSALAAMU 'ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUH. ASSALAAMU 'ALAINAA WA 'ALAA 'IBAADIL-LAAHISH-SHOOLIHIIN. ASYHADU ALAA ILAAHA ILLALLOOH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLOOH. ALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA SHOLLAITA 'ALAA SAYYIDINAA IBROOHIIM. WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA IBROOHIIM. WABAARIK 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA BAAROKTA 'ALAA SAYYIDINAA IBROOHIIM. WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA IBROOHIIM. FIL 'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID.

 Artinya :
Segala penghormatan, keberkahan, curahan rohmat, kebaikan ialah untuk Allah. Kesejahteraan atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatan-Nya. Kesejahteraan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan saya bersaksi sesungguhnya Muhammad itu ialah pesuruh Allah. Ya Tuhan kami, diberilah curahan rohmat  atas Nabi Muhammad. dan ke atas keluarganya. sepertiyang Engkau diberi rahmatkepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Berkatilah atas Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di dalam alam ini, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.

Makara sanggup kita lihat bahwa bacaan tahiyat pertama lebih pendek dari tahiyat akhir. Bacaan tahiyat pertama ialah sebagian dari bacaan tahiyat akhir. Semoga apa yang Saya tulis sanggup bermanfaa buat Anda tiruana. Oh ya, Saya lupa. Pada bacaan di atas, Saya menulis dengan penambahan lafadz "sayyidinaa". Menambahkan lafadz sayyidinaa bukan ialah keharusan, jadi bagi Anda yang tidak biasa membaca sayyidinaa, silahkan teruskan membaca tasyahud tanpa sayyidinaa, bagi yang biasa membacanya, silahkan juga teruskan dengan membaca sayyidinaa. Keduanya tidak duduk kasus dan tidak membuat sholat kita menjadi tidak jadi atau tidak sah atau bid'ah.

Ini ialah duduk kasus ikhtilaf bukan duduk kasus bid'ah, jadi sangat tidak sama antara ikhtilaf dan bid'ah. Untuk menghetahui duduk kasus ini, mengetahui perbedaan ikhtilaf dan hakikat bid'ah, kita harus berguru lampau ushul fiqih secara mendalam sehingga kita terhindar dari asal menuduh bid'ah kepada orang lain sebab ketidaktahuan atau kebodohan kita sendiri.

Itu saja yang sanggup Saya sampaikan kali ini, gampang-gampangan bermanfaa buat kita tiruana.

LihatTutupKomentar